INOVASI TENTANG MOBIL LISTRIK
Dalam blog saya kali ini saya akan membahas mengenai sebuah
inovasi dari manusia untuk mengisi kemerdekaan ini. Saya mengambil sebuah tema
di bidang teknologi yaitu kelahiran
mobil listrik. Sebelumnya saya jelaskan dulu apa itu mobil listrik. Mobil
listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan
energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi
lainnya. Dahulu mobil listrik sangat populer di akhir abad ke 19. Namun mobil
listrik ditinggalkan karena teknologi mesin pembakaran dalam
yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.
Namun kita lihat sekarang di tahun 2013 ini. Harga bahan bakar pun menjadi
mahal dan di salah satu tempat bahan bakar menjadi langka. Mungkin sekarang sudah saatnya kita
untuk mengembangkan lagi mobil bertenaga listrik.
Mobil listrik memliki banyak
keuntungan namu juga ada kelemahannya. Salah satu keuntungannya yaitu
- Mobil listrik memiliki beberapa keunggulan atas mobil berbahan bakar tradisional. Yang paling jelas dan yang paling sering dibicarakan adalah mobil listrik 100 persen bebas emisi. Hal ini berarti tidak seperti mobil berbahan bakar konvensional lain, mobil listrik tidak memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.
- Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional. Efisiensi keseluruhan mobil listrik adalah 48 persen, secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional yang mencapai efisiensi sekitar 25%.
- Tidak seperti mobil tradisional, mesin mobil listrik sangat halus sehingga mereka tidak menyebabkan masalah polusi suara.
- Mobil listrik juga menjamin keamanan maksimum karena tidak melibatkan bahan bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar atau meledak jika menabrak sesuatu.
- Mobil listrik juga sangat kompak dan nyaman.
- Biaya isi ulang mobil listrik juga sangat terjangkau. Rata-rata mobil listrik memerlukan biaya isi ulang 2 sen per mil dibandingkan dengan 12 sen per mil pada kendaraan berbahan bakar konvensional.
- Masa pakai motor mobil listrik diperkirakan sekitar 90 tahun, jika dikendarai sejauh lima puluh mil per hari.
- Mobil listrik juga memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional karena mobil listrik hanya memiliki sekitar 5 bagian di motornya, dibandingkan dengan mobil tradisional yang memiliki ratusan komponen dalam mesin pembakaran internal.
Mobil listrik
pun mempunyai kelemahan yaitu
- Harga baterai mobil listrik masih tinggi, lebih dari $ 10000. Baterai yang mahal ini masih menjadi alasan utama di balik tingginya harga mobil listrik secara keseluruhan.
- Fakta bahwa mobil listrik tidak bersuara saat hidup tak selalu merupakan suatu keuntungan karena senyapnya suara mobil bisa menimbulkan bahaya bagi orang buta, orang tua dan anak-anak.
- Type mobil listrik masih terbatas dan juga mengisi ulang daya secara signifikan lebih lama dibandingkan dengan proses yang relatif cepat pada pengisian bahan bakar ke tangki pada mobil tradisional.
- Ada juga masalah pemanasan. Mobil listrik yang digunakan dalam iklim yang lebih dingin memerlukan banyak energi untuk memanaskan interior dan defrost jendela. Pada kendaraan yang menggunakan BBM, proses pembakaran sudah mentransfer panas dari mesin, sedangkan pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra dari baterai mobil.
Di indonesia sudah mengembangnya
mobil listrik tersebut. Saya ambil contoh salah satu perguruan tinggi di
surabaya yaitu Institut Sepuluh November (ITS) mempersembahkan mobil listrik
jenis 4-Seater Electric City Car yang
secara resmi diluncurkan oleh Mendikbud, Mohammad Nuh, Sabtu (26/1).Lahirnya
EC-ITS 1.0 menjadi awal yang bagus untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia.
Pasalnya, saat ini pemerintah sedang mengembangkan proyek Mobil Listrik
Nasional (Molinas) yang digawangi oleh lima perguruan tinggi nasional. Mereka
adalah ITS, ITB, UGM, UI dan UNS.Untuk komponen utama dari EC-ITS 1.0 sendiri
hampir seluruhnya buatan anak ITS. Mulai dari sistem penggerak, platform, body
design, hingga sistem kontrol. Hanya baterai dan motor saja yang terpaksa harus
beli karena penelitian yang dilakukan masih belum selesai. “Nantinya seluruh
komponen mobil ini murni dari ITS. Namun di 2013 Mobil listrik masih belum bisa
diaplikasikan karena kendala masih di persoalan baterai. Jadi sejauh ini masih
bersifat konsep dan pengembangan," ungkapnya.
Persoalan baterai pun dinilai berpengaruh terhadap pasar kendaraan ini di Tanah Air. Pihak Toyota Astra Motor dalam sebuah kesempatan juga menyatakan bahwa mereka masih kurang yakin terhadap pengembangan pasar mobil listrik, khususnya kendala soal teknologi baterai.
"Baterai memang jadi soal. Pengelolaannya tidak mudah. Pembuangannya harus dipikirkan, tidak bisa main buang sembarangan," ungkap Direktur Utama PT. Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan, seraya menambahkan bahwa baterai yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan akan dikembalikan ke Jepang untuk daur ulang atau pemusnahan jika dianggap limbah.
Pengembangan mobil listrik diharapkan memiliki baterai dengan kapasitas yang tidak terbatas, bentuk yang lebih kompak dan ringan, serta memiliki jarak tempuh yang lebih jauh. Toyota pusat sendiri lebih mengembangkan mobil listrik untuk kendaraan dengan jarak tempuh yang dekat.
Dalam hal ini, hybrid belum dianggap bisa menengahi persoalan tersebut karena kembali lagi bahwa inti masalah ada pada pengembangan baterai.
Hingga hari ini, PT Toyota Astra Motor memasarkan dua model hybrid-nya lewat Camry dan Prius. Adapun Honda menghadirkan CR-Z yang mulai diperkenalkan kembali pada IIMS 2012 lalu. Selain dua nama ini, Lexus, yang juga berafiliasi dengan Toyota turut memasarkan SUV RX 450 h.
Dengan demikian kita masih perlu mengkaji dan mencari solusi mengenai persoalan tersebut. Agar inovasi dari karya itu dapat kita pakai di indonesia ini dengan catatan hasil karya bangsa kita sendiri.
sumber:
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-mobil-listrik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik
Persoalan baterai pun dinilai berpengaruh terhadap pasar kendaraan ini di Tanah Air. Pihak Toyota Astra Motor dalam sebuah kesempatan juga menyatakan bahwa mereka masih kurang yakin terhadap pengembangan pasar mobil listrik, khususnya kendala soal teknologi baterai.
"Baterai memang jadi soal. Pengelolaannya tidak mudah. Pembuangannya harus dipikirkan, tidak bisa main buang sembarangan," ungkap Direktur Utama PT. Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan, seraya menambahkan bahwa baterai yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan akan dikembalikan ke Jepang untuk daur ulang atau pemusnahan jika dianggap limbah.
Pengembangan mobil listrik diharapkan memiliki baterai dengan kapasitas yang tidak terbatas, bentuk yang lebih kompak dan ringan, serta memiliki jarak tempuh yang lebih jauh. Toyota pusat sendiri lebih mengembangkan mobil listrik untuk kendaraan dengan jarak tempuh yang dekat.
Dalam hal ini, hybrid belum dianggap bisa menengahi persoalan tersebut karena kembali lagi bahwa inti masalah ada pada pengembangan baterai.
Hingga hari ini, PT Toyota Astra Motor memasarkan dua model hybrid-nya lewat Camry dan Prius. Adapun Honda menghadirkan CR-Z yang mulai diperkenalkan kembali pada IIMS 2012 lalu. Selain dua nama ini, Lexus, yang juga berafiliasi dengan Toyota turut memasarkan SUV RX 450 h.
Dengan demikian kita masih perlu mengkaji dan mencari solusi mengenai persoalan tersebut. Agar inovasi dari karya itu dapat kita pakai di indonesia ini dengan catatan hasil karya bangsa kita sendiri.
sumber:
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-mobil-listrik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar