Sel bahan bakar menggabungkan gas hidrogen dan oksigen dalam suatu elektrolit untuk menghasilkan ggl dc. Sebuah mesin bahan bakar fosil atau air terjun dapat memutar generator dc atau generator ac.
Untuk memahami pengertian catu-daya atau power supply sebaiknya kita lebih mengarah pada sumber daya dc yang dapat menjalankan peralatan elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah. Energi yang paling mudah tersedia, yaitu arus bolak-balik, harus diubah (disearahkan) menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus diratakan (disaring) menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan (arus) dc juga memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian elektronika dengan sebaik-baiknya.
Catu Daya yang diperoleh dari sumber daya listrik AC
Pengertian dari istilah “catu-daya” atau “power-supply” biasanya berarti suatu sistem penyearah-filter (rectifier-filter) yang mengubah ac menjadi dc murni. Banyak rangkaian catu-daya yang berlainan yang dapat digunakan untuk pekerjaan tersebut. Komponen dasar yang digunakan untuk rangkaian yang lebih sederhana adalah transformator, penyearah, resistor, kapasitor, dan induktor. Catu daya yang diatur secara lebih kompleks dapat ditambahkan transistor atau trioda sebagai pengindera-tegangan dan pengontrolan-tegangan, ditambah dengan dioda zener atau VR untuk menyediakan tegangan acuan (referensi). Pada masa sekarang pemakaian catu daya dengan metode pensaklaran semakin banyak digunakan. Catu-daya semacam ini sering disebut dengan switching power supply. Sistem ini dinamakan juga dengan catu-daya sistem non-linear karena terjadinya perubahan bentuk gelombang yang tidak linear pada bagian primer dan sekunder berupa hasil pensaklaran (switch).
Catu daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current) yang dapat di gunakan sebagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah catu daya adaptor yang baik memiliki bagian-bagian seperti pada blok diagram berikut ini :
Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutup seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor.
Jika misalnya tegangan base base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan 'keran' base diberi bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan.
Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena dengan penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran arus emitter-emiter-kolektor (switch on/off).
Gambar 4. Flowchart Rangkaian Power Supply
Setelah memperoleh gambar rangkaian ini rangkailah komponen sesuai dengan rangkaian diatas. Dalam merangkai rangkaian ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pertama dalam memasang dioda (gunakan dioda brige 1 Ampere) dioda ini memiliki 4 buah kaki yang berisi simbul +, -, dan 2 buah simbol ~.1 kaki yang berisi gambar ~ dihubungkan dengan travo yang berisi angka 12V, dan kaki yang bergambar ~ yang lainnya dihubungkan dengan travo yang berisi tanda 0. Kemudian kaki dioda yang bergambar + dihubungkan dengan kaki + capasitor, dan kaki dioda yang berisi gambar -, dihubungkan dengan kaki – kapasitor.
Kemudian kaki + capasitor dihubungkan dengan kaki input dari IC 7812 (IC ini berisi 3 kaki, untuk lebih jelasnya lihat data Sheet yang disediakan di akhir pembahasan ini), dan kaki – kapasitor dihubungkan dengan kaki Ground/- dari IC 7812.
Setelah itu kaki ke tiga dari IC 7812 yang merupakan kaki keuaran yang harus di hubungkan dengan kaki + kapasitor yang ke 2, dan Ground dari IC 7812 dihubungkan dengan kaki – dari kapasitor ke 2.
Setelah itu pada kaki + kapasitor ke dipasangkan ke salah satu kaki resistor 1k ohm dan kaki yang satunga dari resisitor ini dihubungkan pada kaki + dari LED, kemudian kaki – dari LED di hubungkan pada kaki – kapasitor ke 2.
Kemudian pada kaki + pada kapasitor ke 2 dipasangkan kabel yang berisi jepit buaya warna merah, dan pada kaki – kapasitor ke 2 dipasangkan kaber yang berisi jepit buaya warna hitam.
Dan yang terakhir adalah memasang kaber AC yang sudah berisi sekring pada travo. Cara pemasangannya sangat mudah yaitu memasangkan salah satu bagian kabel AC ke travo yang berisi tanda 220V dan bagian lain dari kabel AC dipasangkan pada travo yang bertandakan 0 di sebelah tanda 220V.
http://kurangsangu.wordpress.com/2012/04/05/catu-daya-digital-terkontrol-mikro-atmega16/
http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar